
Study Visit at Young Men's Christian Association (YMCA)
Selasa, 27 Mei 2025, hari ketiga, peserta berkesempatan mengunjungi Young Men’s Christian Association (YMCA) of Singapore, yang berlokasi di 1 Orchard Road, Singapura. YMCA Singapura merupakan organisasi berbasis relawan kristen yang telah berdiri sejak tahun 1902, dan berkomitmen untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan ras, bahasa, maupun agama. Misi utamanya adalah membangun tubuh, pikiran, dan jiwa melalui berbagai program pengembangan diri dan pelayanan sosial, sekaligus memperkuat “heartware” masyarakat Singapura melalui keterlibatan komunitas yang berkelanjutan. Peserta menerima pemaparan dari Ms. Pricila tentang berbagai program pelayanan masyarakat yang dikelola YMCA di sesi pembukaan. Program meliputi inisiatif pemberdayaan pemuda, pelatihan kerja untuk remaja dengan kebutuhan khusus, proyek pelayanan internasional, serta dukungan pendidikan. Salah satu program utama yang menarik perhatian kami adalah Vocational and Soft Skills Programme (VaSSP), yaitu program pelatihan selama 3 bulan yang dirancang untuk 9 membekali pemuda dengan keterampilan kejuruan dan soft skill guna mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja secara lebih adaptif dan produktif. Profil remaja yang menjadi klien YMCA umumnya berasal dari latar belakang rentan, seperti anak putus sekolah, remaja dengan perilaku melanggar (defiant behaviour), hingga mereka yang mengalami pola asuh yang tidak mendukung. Setiap peserta program VaSSP diseleksi secara ketat, dan proses intervensi dilakukan melalui pendekatan case work dan systemic intervention, dengan pendanaan yang berasal dari pemerintah dan para donatur. Kegiatan pembelajaran hari itu juga mencakup pengenalan pendekatan logoterapi, yang disampaikan oleh Mr. Amos. Kami diminta mengamati cara Mr. Amos melakukan logoterapi dalam sesi konseling kelompok bersama 13 remaja. Logoterapi menekankan pada pentingnya nilai hidup dan makna sebagai dasar pembentukan karakter. Tujuan dari sesi konseling tersebut yaitu mengarahkan remaja untuk memahami peran tujuan dalam membentuk arah hidup yang positif dan terarah. Kunjungan diakhiri dengan kegiatan debrief dan makan siang bersama. Aktivitas debrief menjadi ruang reflektif untuk mendiskusikan wawasan baru yang diperoleh dengan implementasi pendekatan yang telah dilakukan pada SMK Jawa Timur. Khususnya dalam dalam konteks menangani siswa dengan kebutuhan pendampingan khusus dan latar belakang yang kompleks. Kunjungan ke YMCA of Singapore memberikan gambaran konkret mengenai integrasi antara pendidikan, pelatihan vokasional, dan pendampingan psikososial berbasis nilai, sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam mendampingi remaja.