
Study Visit at Singapore Association of Social Workers (SASW)
Kunjungan studi dilanjutkan ke Singapore Association of Social Workers (SASW). SASW merupakan asosiasi profesional nasional yang mewadahi para pekerja sosial di Singapura dan telah berdiri sejak tahun 1971. Dipandu oleh Ms. Yi Ing dan Ms. Sin Ting, kami diberi pemahaman mendalam tentang tujuan utama asosiasi ini yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja sosial, mengembangkan profesi pekerjaan sosial, serta menjaga standar praktik yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan sosial di Singapura. Salah satu unit khusus yang menjadi fokus dalam kunjungan ini adalah School Social Work Chapter (SSWC), sebuah kelompok minat khusus di bawah naungan SASW yang dibentuk pada tahun 2003. Chapter ini berperan penting dalam meningkatkan profesionalisme pekerjaan sosial di sekolah, mempromosikan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di bidang ini, mengadvokasi peningkatan layanan kerja sosial sekolah, serta memberikan edukasi kepada para pemangku kepentingan tentang pentingnya peran pekerja sosial di lingkungan pendidikan. Kegiatan dimulai dengan pemaparan mengenai sejarah, struktur organisasi, dan program-program unggulan SASW, serta peran para fasilitator dalam mendampingi program kerja sosial sekolah. Selanjutnya, perwakilan dari peserta Masterclass Program T-CARE yaitu Riska Willyanti H. dari SMK Negeri 5 Surabaya dan M. Khilmi dari SMK Tunas Bangsa Malang, diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi terkait implementasi program T-CARE di Jawa Timur. Presentasi ini mencakup pengalaman pelatihan, pendekatan intervensi 7 berbasis sekolah, dan action learning project yang telah dirancang 5 kelompok dalam Masterclass. Sesi dilanjutkan dengan World Cafe yaitu metode diskusi kelompok interaktif yang dirancang untuk mengeksplorasi berbagai isu aktual yang dihadapi guru BK dalam mendampingi peserta didik . Setiap kelompok mendiskusikan topik berbeda yang relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Topik yang diangkat antara lain: 1. Grup A: Youth Mental Health Concern 2. Grup B: Digital Era Concern 3. Grup C: Parenting Concern Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan Tea Break dan Networking, yang menjadi ruang informal untuk bertukar pengalaman dan menjalin koneksi antar peserta. Acara ditutup dengan sesi berbagi dari hasil diskusi World Cafe, di mana masing-masing fasilitator kelompok menyampaikan temuan dan refleksi peserta. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan foto bersama dan penyerahan apresiasi antar pihak sebagai bentuk penghormatan atas kolaborasi dan pembelajaran bersama. Kunjungan ke SASW memberikan gambaran menyeluruh mengenai bagaimana profesi pekerja sosial diakui dan difasilitasi secara profesional dalam sistem pendidikan Singapura, serta memperkaya perspektif peserta dalam merancang pendekatan intervensi yang berbasis pada bukti, kolaboratif, dan berkelanjutan.